Search This Blog

12/10/2018

Proses Pembuatan Deep Well dan Aplikasi Pipa Screen.


Pembuatan Deep Well

  • Prosedur standar pembuatan Deep Well
  • ada beberapa tahapan pembuatan Deep Well , berikut kami sampaikan tahapan pembuatan Deep well
  • Persiapan
  • Pengeboran
  • Kontruksi
  • Tahap akhir
  • Finishing

PERSIAPAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan pengeboran tahap pekerjaan persiapan meliputi :
A. Survey
sebelum melakukan mobilisasi dilakukan terlebih dahulu survey untuk menentukan tempat kerja , alat yang digunakan , transportasi yang akan dipakai, titik air kebutuhan pengeboran (sirkulasi) dan lainnya.
survey juga bisa dilakukan dan/atau biasanya bersamaan dengan Geolistrik
 B. Pekerjaan Mobilisasi
Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, dilakukan mobilisasi atau mendatangkan peralatan dan bahan-bahan pemboran beserta personelnya ke lokasi pengeboran. Tahap mobilisasi ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan.
Sebelum melakukan mobilisasi , juga termasuk service dan pengujian tahap akhir sebelum alat dibawa untuk mengurangi masalah yang timbul dilapangan
Alat yang dibawa disesuaikan dengan medan dan kondisi dilapangan sehingga dapat bekerja secara efektif dan efesien
C. Pekerjaan Persiapan Lokasi
Pada tahap pekerjaan ini meliputi :
  1. Pembersihan, perataan dan pengerasan lokasi untuk posisi tumpuan mesin bor.
  2. Pembuatan bak Lumpur, bak control dan selokan untuk sirkulasi air/ Lumpur bor.
  3. Penanaman casing pengaman sedalam 1-2 m pada posisi titik bor apabila formasi lapisan tanah paling atas yang akan dibor merupakan lapisan formasi yang mudah runtu.
  4. Penyetelan (setting) mesin bor beserta menara (rig), penyetelan (setting) pompa beserta selang-selangnya.
  5. Penyedian air untuk kebutuhan pada saat pengeboran

PENGEBORAN

TAHAP PENGEBORAN AWAL (PILOT HOLE)
Sistem pegeboran yang diterangkan disini adalah menggunakan system bor putar (rotary drilling) dan tekanan bawah (pull down pressure) yang dibarengi dengan sirkulasi Air kedalam lubang bor.
Pengeboran pilot hole adalah pekerjaan pengeboran tahap awal dengan diameter lobang kecil sampai kedalaman yang dikehendaki, diameter pilot hole biasanya antara 4 sampai dengan 8 inchi, Selain itu juga ditentukan dengan kemampuan atau spesifikasi mesin bor yang digunakan.
Hal-hal yang perlu diamati dalam pekerjaan pegeboran pilot hole adalah :
  1. Kekentalan (viskositas) Lumpur bor/ silkulasi air
  2. Kecepatan mata bor dalam menebus formasi lapisan tanah setiap meternya (penetrasi waktu permeter)
  3. Contoh gerusan (pecahan) formasi lapisan dalam setiap meternya.
  4.  Contoh (sample) pecahan formasi lapisan tanah (cutting) dimasukkan dalam plastik kecil atau kotak sample dan masing-masing diberi nomor sesuai dengan kedalamanya. Adapun maksud pengambilan sample cutting adalah sebagai data pendukung hasil data logging untuk menentukan posisi kedalaman sumber air (akuifer)
TAHAP PEMBESARAN LUBANG BOR (REAMING HOLE)
Yang dimaksud dengan reaming adalah memperbesar lubang bor sesuai dengan diameter konstruksi pipa casing dan saringan (screen) yang direncanakan.
Hal-hal yang diamati dalam tahap pekerjan reaming adalah sama seperti pada tahap pekerjaan pilot hole, hanya pada pekerjaan reaming cutting (formasi lapisan tanah) tidak perlu diambil lagi. Ideal selisih diameter lobang bor dengan pipa casing adalah 6 inchi.
Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah masuknya konstruksi pipa casing dan saringan (sreen) serta masuknya penyetoran kerikil pembalut (gravel pack).
TAHAP ELECTRICAL LOGING
Electrical Loging tujuannya adalah untuk mengetahui letak (posisi) akuifer air, tahap pekerjaan ini sebagai penentu konstruksi saringan (screen). pekerjaan ini juga sekaligus menentukan kontruksi sreen yang akan dibuat untuk sumur ini
Tahap ini juga dapat memperkirakan debit air yang akan dihasil dalam sumur dalam yang diukur
pekerjaan ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan didapat dilakukan setelah reaming 8 atau pun setelah reaming 12

KONTRUKSI

Pada tahap ini peletakan pipa casing dan saringan (screen) harus sesuai dengan gambar konstruksi yang telah direncanakan. Terutama peletakan konstruksi saringan (screen) harus didasarkan atas hasil electrical logging
Selain itu juga didasarkan atas kondisi hydrogeology daerah pemboran. Dari pemahaman aspek-aspek hydrogeology diharapkan perencanaan sumur dalam yang dihasilkan mampu mePmberikan sumur pemanfatan (life time) yang maksimal dan kapasitas yang optimal dengan memperhatikan kelestarian lingkungan didaerah sekitar pengeboran.
TAHAP PENYETORAN KERIKIL PEMBALUT(GRAVEL PACK)
Maksud dan tujuan penyetoran kerikil pembalut (gravel pack) adalah untuk menyaring masuknya air dari formasi lapisan akuifer kedalam saringan (screen) dan mencegah masuknya partikel kecil seperti pasir ke dalam lubang saringan (screen).
Adapun cara penyetoran kerikil pembalut (gravel pack) adalah dibarengi dengan sirkulasi (spulling) air yang encer supaya kerikil pembalut (gravel pack) dapat tersusun dengan sempurna pada rongga antara konstruksi pipa casing dengan dinding lubang bor.
TAHAP PENCUCIAN DAN PEMBERSIHAN (WELL DEVELOPMENT)
Tahap pekerjaan pencucian dan pembersihan sumur dalam dilakukan dengan maksud untuk dapat membersihkan dinding zona invasi akuifer serta kerikil pembalut dari partikel halus, agar seluruh bukaan pori atau celah akuifer dapat terbuka penuh sehinga ar tanah dapat mengalir kedalam lubang saringan (screen) dengan sempurna.
Manfaat dari tahap Well Development ini adalah :
  1. Menghilangkan atau mengurangi penyumbatan (clogging) akuifer pada dinding lobang bor.
  2. Meningkatkan porositas dan permeabilitas akuifer disekeliling sumur dalam.
  3. Menstabilkan formasi lapisan pasir disekeliling saringan, sehingga pemompaan bebas dari kandungan pasir.
TAHAP PENGECORAN (GROUTING)
Pengecoran merupakan tahapan akhir dari pekerjaan Kontruksi
Maksud dan tujuan dari tahap grouting ini adalah :
Sebagai penguat (tumpuan) konstruksi pipa casing.
Untuk menutup (mencegah) masuknya air permukaan (air atas) kedalam pipa casing melalui saringan (screen).

TAHAP AKHIR

Uji pemompaan dilakukan melalui 2 tahap
A. Uji pemompaan bertahap (step draw-doen test)
Uji pemompaan yang dilakukan 3 step, masing-masing selama 2 jam dengan variasi debit yang berbeda.
B. Uji pemompaan panjang
Uji pemompaan ini umumnya dilakukan selama 2x 24 jam dengan debit tetap.
Pada uji pemompaan ini dimbil sample air 3 kali, yaitu pada awal pemompaan, pertengahan dan akhir pemompaan. Maksud dan tujuan pengambilan sample air adalah untuk pemeriksaan (analisa) kualitas air (jika Dibutuhkan / optional.
TAHAP UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Maksud dan tujuan uji pemompaan (pumping test) ini adalah untuk
mengetahui kondisi akuifer dan kapasitas jenis sumur dalam, sehingga dapat untuk memilih jenis serta kapasitas pompa sesuai yang akan dipasang disumur dalam tersebut.
Data-data yang dicat dalam uji pemompaan adalah :
a. Muka air tanah awal (pizometrikawal)
b. Debit pemompaan
c. Penurunan muka air tanah selama pemompaan (draw-down)
d. Waktu sejak dimulai pemompaan
e. Kenaikan muka air tanah setelah pompa dimatikan
f. Waktu setelah pompa dimatikan
Pemasangan pompa submersible permanent, panel listrik serta instalasi kabel-kabelnya. pemasangan ini dilakukan setelah tahapan pumping test dilakukan sehingga pompa yang kita pakai juga akan sesuai dengan debit air yang ada . tidak kurang dan maksimal yang kita bisa dapatkan.
Pembuatan instalasi perpipaan, asesoris serta Well Cover.
Pembersihan dan perapihan lokasi. pembersihan lokasi kerja sehingga kembali seperti diawal dan prepare alat kerja untuk siap di demobilisasi.

FINISHING

  • Pekerjaan terakhir adalah penyelesaian dokument dan serah terima pekerjaan sumur dalam.
  • Demobilisasi alat dan team kerja.
  • Demikianlah Tahapan pekerjaan yang merupakan Standar Operating Prosedure yang dilakukan oleh kami. dan SOP akan disesuaikan dengan keadaan dan permintaan customer . berikut beberapa lampiran yang bisa jadi referensi tentang pekerjaan kami

No comments:

Post a Comment